Nama: Emilia, Nim: 411106185, Unit: 01
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
Oleh : Muslim
Mahasiswa Pascasarjana UPI Bandung
PENDAHULUAN
Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi
dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik seperti surat
kabar, majalah, radio. TV, telepon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi
dan sebagainya. Teknologi komunikasi dan informasi yang terus berkembang
cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan
kejuruan dan pelatihan yang kan semakin banyak diwarnai oleh oleh teknologi
komunikasi dan informasi. Secara khusus
untuk pendidikan dan pelatihan akan dirasakan adanya kecenderungan :
Ø
bergesernya pendidikan dan pelatihan dari
sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi pada siswa/mahasiswa/peserta
didik.
Ø
tumbuh dan makin
memasyarakatnya pendidikan terbuka/jarak jauh.
Ø
semakin banyaknya pilihan sumber belajar yang tersedia.
Ø
diperlukannya standar kualitas global dalam rangka
persaingan global dan
Ø
semakin diperlukannya pendidikan sepanjang hayat (life long
learning).
Aplikasiteknologi komunikasi dan informasi telah memungkinkan terciptanya
lingkungan belajar global yang berhubungan dengan jaringan yang menempatkan
siswa di tengah-tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber
belajar dan layanan belajar elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan
konvensional seharusnya menunjukkan sikap yang bersahabat dengan alternatif
cara belajar yang baru yang sarat dengan teknologi.
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan
teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara
global. Arti
teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya
saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan
kelaziman. Membantu menyediakan
komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru,
dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru
dilatih menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk
profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi
atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar
pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini
dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi olehberbagai
kebutuhan secara elektronik. Implikasi Teknologi Informasi Pada Pendidikan
Kejuruan Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan.
Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan
dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh
dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul
di bidang bisnis.
Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan.
Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses
terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan
salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di
Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang
di Indonesia untuk mengakses perpustakaan diAmerika Serikat. Mekanisme akses
perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus(biasanya
menggunakan standar Z39.50, 3 seperti WAIS1), aplikasi intelnet(seperti pada
aplikasi hytelnet2) atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer).
Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir.
Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerjasama antar pakar
dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan
dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk
menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini
dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email.
Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data
melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file
sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi masalah
kedokteran dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa
dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di
Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar
penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat
digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan
teknologi. Distance learningdan virtual university merupakan sebuah aplikasi
baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan
bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our
greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual
university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan
dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas?
Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat
diakses oleh siapa saja, darimana saja. Inisiaif-inisiatif penggunaan IT dan
Internet di bidang pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu
inisiatif yang sekarang sedang giat kami lakukan adalah program “Sekolah 2000”,
dimana ditargetkan sejumlah sekolah (khususnya SMU 4dan SMK) terhubung ke
Internet pada tahun 2000 ini. (Informasi mengenai program Sekolah 2000 ini
dapat diperoleh dari situs Sekolah 2000 di http://www.sekolah2000.or.id)
Inisiatif seperti ini perlu mendapat dukungan dari kita semua.
E-Learning
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan
dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih
terbuka. (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis
proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal
tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah
·
(Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak
lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang
akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga
yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.
·
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan
lebih ditentukan oleh jaringan informasi
yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun,
teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.
·
Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat
meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk
pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan
ekonomi.
·
Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan
pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”.
Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner.
·
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan
“Computer-based Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan
asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan
bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan
lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait
pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif.
Kecenderungan dunia pendidikan di
Indonesia di masa mendatang adalah:
Ø
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak
jauh (Distance Learning).
Ø Kemudahan untuk menyelenggarakan
pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
Ø Sharing resource bersama antar lembaga
pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
Ø Perpustakaan & instrumen
pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi
daripada sekedar rak buku.
Ø
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif,
seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan
Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan,
maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan
dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah
adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian,
dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara
dosen dan siswa baik dalam bentuk real time(waktu nyata) atau tidak. Dalam
bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi
langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real
timebisa dilakukan dengan mailing list, discussion group newsgroup, dan buletin
board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan
tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara
pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi
dosen dibuat dalam bentuk presentasi di
web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang
dibuat oleh dosendapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian
administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi
saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Distance Learning ( on line )
Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua
kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar
bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat
pulajarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat
tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran diinstitusi tersebut.
Keterpisahan kegiatanpengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas
dari pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu
alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat
mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar
yang berkualitas. Pada sistem pendidikan pelatihan ini tenaga pengajar dan
peserta didik tidak harus berada dalam lingkungan geografi yang sama. Tujuan dari
pembangunan sistem ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan
jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang
dikembangkan di lingkungan di Indonesia yakni bekerja dengan sama mitra-mitra
lainnya.
Secara sederaha dipahami sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi-aplikasi
yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh
hingga penyampaian materi pendidikan
jarak jauh tersebut dapat dilakukan dengan baik. Sarana penunjang dari
pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. Kemunculan teknologi
informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini sangat membantu sekali.
Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online, baik
pendidikan formal atau non-formal, dengan menggunakan fasilitas
Internet.Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara
menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). Hal ini
memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti berbagai
jenjang pendidikan. Seorang lulusan sarjana dapat melanjutkan ke pendidikan
magister secara online ke salah satu Perguruan tinggi yang diminatinya.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web
antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
Ø
Pusat kegiatan siswa sebagai suatu community web based
distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan
mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah,
mencari informasi dan sebagainya.
Ø
Interaksi dalam grup
Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan
materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk
memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
Ø
Sistem administrasi mahasiswa dimana para mahasiswa dapat
melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
Ø
Pendalaman materi
dan ujian Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang
bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test
pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based
distance learning.
Ø
Perpustakaan digital Pada bagian ini, terdapat berbagai
informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan
digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai
penunjang dan berbentuk database.
Ø
Materi online diluar materi kuliah Untuk menunjang
perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada
bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikanbahan
lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
Sistem distance learning berbasis web
ini dapat dilakukan dengan synchronous (real time) maupun secara asynchronous
(non-real time). Synchronous System, aplikasi yang berjalan secara waktu nyata
dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama.
contohnya:chatting, video Conference, dsb. Asynchronous
System, aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa
mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan
waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.
Jaringan Komputer dalam Pembelajaran Interaktif Mewujudkan ide dan
keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah tapi bila kita lihat kenegara lain yang telah lama mengembangkan web
based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang
memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer
yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat
mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung
misalnya hardware, maka agaknya hal ini
tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama
pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan
bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based
material.
Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh telah
merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metode pendidikan ini
diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan
orang lanjut usia (pensiunan). Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung
dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat
efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan
30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah
mengumumkan program Global Distance Learning Network(GDLN) yang memiliki mitra
sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan
e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa)
dengan biaya 31% lebih murah.
Virtual
School dan Virtual University
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual
university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan
dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas?
Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 50 orang. Virtual university dapat
diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan virtual university ini
adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini virtual university
layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim.
Namun diharapkan di masa depan virtual universityini dapat menggunakan
teknologi yang lebih handal semisal video streaming yang dimasa mendatang akan
dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang
efektif yang diimpiimpikan oleh setiap ahli IT di dunia pendidikan. Virtual
school juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Bagi Indonesia, manfaat manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi
alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang
pendidikan.
KESIMPULAN
Tuntutan pembelajaran di masa yang akan datang harus bersifat terbuka dan
dua arah, beragam, multi disipliner serta terkait pada produktifitas kerja
“saat itu juga” dan kompetitif. Teknologi informasi dan telekomunikasi dengan
murah dan mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang dan waktu yang
selamaini membatasi dunia pendidikan. Beberapa konsekuensi logis yang terjadi
antara lain adalah:
Ø
Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun
di dunia tanpa terbatas lagi pada batasan institusi & negara.
Ø
Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada orang-orang ahli
/ pakar di bidang yang diminatinya. Cukup banyak pakar di dunia ini yang dengan
senang hati menjawab berbagai pertanyaan yang datang.
Ø
Kuliah bahkan dapat
dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada
universitas tempat si mahasiswa belajar.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan akan
memungkinkan terciptanya sistim pembelajran elektronik seperti :
e-Learning, Distance Learning, Virtual
University dan penggunaan perangkat informsi interaktif (CD-ROM). Dengan
pemamfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran atau
pendidikan memungkinkan hasil pendidikan lebih baik (30%),lama pendidikan
menjadi lebih singkat (40%) dan dengan biaya yang relatif rendah (30%) (studi
yang di lakukan Amerika ).
Daftar pustaka
Hadiana, A dan djaelani,E(2002).sistem
pendukung e-learning diweb.(online)
Tersedia:http//www.informatika.lipi.go.id/jurnal/sistem-pendukung-e-learning di-web (12 november 2005)
Manfaat videoconferencing dan
layanannya,(online)
Tersedia
di:http//telkom.co.id/infoterkini/view.news.asp.?=5&newscat=infotek(12
november 2005)
Peran teknologi komunikasi dan
informasi dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh secara online di indonesia(online).
Tersedia
di:http//www.denpasar.go.id/main.php?act=i_opi &xid=14 (12 novenber 2005)
Pribadi ,B.A dan rosita,T (universitas
terbuka).(2005). Prospek komputer sebagai media interaktif dalam sistim
pendidikan jarak jauh di indonesia (online).
Tersedia di: http//pk.ut.ac.id./jsi/82benny.htm(12
november 2005)
Rahardjo,B.(2002). Implikasi teknologi
informasi dan internet terhadap pendidikan bisnis dan pemeritahan
Salmi,N.(2005),teknologi informasi
inovasi bagi dunia pendidikan. (online). Tersedia di:http//www.waspada.co.id(8
november 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar